Arisan Online, Mahasiswi Berutang Rp 1 Miliar? Mega Retno Palufi, 20 tahun, diberitakan media lokal menanggung utang hingga Rp 1 miliar gara-gara arisan online yang dikelolanya bangkrut. Mahasiswi sebuah perguruan tinggi swasta di Kota Madiun, Jawa Timur, itu dikabarkan dikejar-kejar oleh para peserta arisannya itu yang menuntut pengembalian modal.
Sebanyak empat orang terlihat bertamu ke kediaman orang tua Mega di Dusun Gambiran, Desa Madigondo, Kecamatan Takeran, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Rabu 14 Januari 2015. Mereka diduga diantara para peserta arisan itu. Mereka diterima tuan rumah dengan pintu yang tertutup rapat.
Pihak keluarga Mega tidak bersedia memberikan informasi kepada Tempo. Murtini, ibu Mega, mengatakan kalau anak sulungnya itu sedang pergi ke Caruban, Kabupaten Madiun. "Saya tidak tahu tentang arisan online, sekarang orangnya (Mega) juga tidak ada," kata Murtini sambil berlalu dari teras rumahnya.
Selang beberapa detik, Sarjono, ayah Mega, keluar dari bangunan di samping kanan kediamannya. "Orangnya (Mega) tidak ada, monggo njenengan (silahkan Anda) pulang saja," kata Sarjono yang juga kembali masuk.
Namun, seorang perempuan berhijab, usai bertamu ke rumah Mega, memberi keterangan berbeda. "Mega sedang sakit dan berada di kamar," katanya.
Dia tidak bersedia berbicara lebih banyak lagi. Ia beralasan telah berjanji kepada orang tua Mega untuk tidak menyampaikan pembicaraannya kepada wartawan.
"Mohon maaf kami terlanjur berjanji. Kalau untuk arisan online sudah tidak aktif lagi," kata dia yang mengatakan bukan anggota arisan online yang didirikan Mega melainkan rekan sesama pengelola toko online.
Menurut para tetangga, banyak tamu mengalir ke rumah Mega sejak sepekan terakhir. Mereka datang bergantian dari berbagai kota. Ada yang mengendarai mobil, ada yang sepeda motor.
Sebagian dari para tetangga ada yang mencoba bertanya kepada Sarjono dan Murtini. "Bapak dan ibunya bilang kalau kedatangan para tamu itu untuk mengurus toko online milik Mega," kata seorang diantaranya.
Dalam situs tokopedia memang ada toko online milik Mega. Namanya Gayya Shop yang memajang sejumlah produk fesyen wanita. Namun di sana tertera informasi bahwa toko sudah tak aktif sejak 90 hari lalu.
Secara terpisah, Kepala Kepolisian Resor Magetan Ajun Komisaris M. Choirul Hidayat menyatakan belum mendapatkan informasi terkait yang dialami Mega. "Belum ada laporan masuk ke kami," kata Choirul.
Sebelumnya Madiunpos.com menulis kisah arisan online yang didirikan Mega hanya berusia dua bulan. Uang yang dikelola bukannya beranak pinak melainkan terkuras habis untuk membayar bonus atau profit kepada sebagian dari 2000-an membernya.
"Kesalahan saya, bonus yang saya berikan kepada setiap anggota terlalu besar. Setiap pendaftar langsung dapat bonus 200% per 21 hari," kata Mega menjelaskan kepada media itu.