Cukup diterima secara luas pada saat ini, bahwa ejakulasi pada wanita bisa terjadi. Tapi benarkah ada? Ejakulasi pada wanita itu kencing atau bukan? Penelitian baru di Prancis, yang hasilnya diterbitkan dalam Journal of Sexual Medicine, menunjukkan demikian, dan sedikit urin mungkin terbawa di dalamnya.
Untuk penelitian ini, para peneliti menganalisis tujuh wanita yang melaporkan “pengeluaran cairan besar-besaran selama rangsangan seksual”, yaitu mereka yang cenderung benar-benar “menyemprotkan” cairan selama orgasme. Mereka ingin mencari tahu dari mana cairan itu berasal, karena sebagian besar penelitian berteori bahwa itu berasal dari prostat wanita, yang mengeluarkan cairan saat orgasme.
Lalu, para peneliti membawa subjek ke laboratorium untuk proses tiga langkah yang secara khusus difokuskan pada kandung kemih.
Pertama, mereka meminta para wanita untuk pergi ke kamar mandi dan memeriksa dengan USG untuk melihat apakah kandung kemih mereka benar-benar kosong.
Kedua, mereka meninggalkan wanita sendirian di kamar terpisah untuk bermain dengan diri mereka sendiri, atau dengan bantuan sex toys atau pasangannya. Setelah para wanita itu dilaporkan merasa cukup terangsang, para peneliti datang kembali dan melihat dengan USG kedua yang menunjukkan bahwa kandung kemih mereka telah terisi.
Ketiga, para wanita dibiarkan mencapai klimaks. Ketika mereka melakukannya, para peneliti mengumpulkan cairan yang dikeluarkan berikutnya dalam kantong plastik untuk dianalisis. Kembali para peneliti menggunakan USG memeriksa kandung kemih mereka yang telah kosong kembali.
Dari kegiatan penelitian di atas, didapat fakta-fakta bahwa: selama rangsangan seksual, kandung kemih wanita yang kosong kembali penuh, dan kemudian, ketika mereka disemprotkan, kandung kemih kembali kosong sama seperti setelah mereka buang air kecil pertama kalinya. Itu menunjukkan bahwa wanita saat ejakulasi mengeluarkan urin.
Eits, tunggu dulu! Para ilmuwan itu ternyata juga menemukan sejumlah kecil “pengeluaran prostat”. Ini karena ditemukannya cairan dari kelenjar prostat dalam sampel cairan yang mereka kumpulkan. Itu berarti bahwa yang disemprotkan oleh para wanita saat orgasme adalah gabungan dari kencing dan pengeluaran prostat.
Penjelasan praktisnya, sebenarnya seperti berikut: ketika area G-Spot disentuh, kelenjar prostat wanita yang berada di sekitar uretra akan ikut terangsang sehingga membuatnya mengeluarkan cairan. Cairan tersebut dikeluarkan melalui saluran yang sama tempat wanita mengeluarkan air kemih. Makanya, sejumlah ahli berpendapat bahwa cairant ersebut adalah urin yang mengalami perubahan akibat pelepasan hormon seks dan cairan prostat. Sebagian ahli lain meyakini bahwa cairan tersebut semata-mata adalah cairan prostat, dan bukan urin.